MENCEGAH PENYAKIT KANKER DENGAN MENERAPKAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI KONSUMSI SAYURAN ORGANIK

MENCEGAH PENYAKIT KANKER DENGAN MENERAPKAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI KONSUMSI SAYURAN ORGANIK

MENCEGAH PENYAKIT KANKER DENGAN MENERAPKAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI KONSUMSI SAYURAN ORGANIK


Ferdinandus D. Trimedianugrah.



Apa itu pola hidup sehat? Beberapa dari kita beranggapan bahwa pola hidup sehat artinya membatasi asupan makanan yang masuk ke tubuh dengan menimbang banyaknya kalori yang diperlukan dalam tubuh atau anggapan lain dari pola hidup sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan yang rendah gula. Menurut Kus Irianto (2004) Pola hidup sehat adalah praktek kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam kehudapan sehari-hari baik saat siswa berada di kelas maupun di luar kelas. Sedangkan Soekidjo (1993) beranggapan bahwa pola hidup sehat adalah perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (Organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.


Lebih rinci lagi dijelaskan oleh Soenarjo R.J (2002) bahwa pola hidup sehat adalah segala upaya unuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat menggangu kesehatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola hidup sehat yaitu: (1) pola kebersihan diri, (2) pola makanan dan minuman yang sehat, (3) pola gerak badan atau olahraga, (4) pola keseimbangan kegiatan, (5) pola pencegahan dan kesehatan diri. Pada kesempatan ini kita akan membahas pola makanan dan minuman yang sehat yang akan diterapkan sebagai pola hidup sehat dalam kehidupan sehari hari. Menurut Sumintarsih, (2008: 14) pola makanan yang sehat adalah pola makan yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan serat makanan. 


Kriteria makanan yang sehat menurut DJoko Pekik (2007). adalah 4 sehat 5 sempurna. Pola tersebut perlu dilengkapi dengan criteria makanan sehat berimbang meliputi: (1) Cukup Kuantitas, (2) Proporsional, (3) Cukup kualitas, (4) Sehat, (5) Makanan segar alami, (6) Makanan nabati, (7) Cara memasak, (8) Teratur dalam penyajian, (9) Minum air 8 gelas sehari. Makanan segar alami menjadi salah satu dari 9 kriteria makanan sehat. Sebenarnya apa itu makanan segar alami? Mengapa hal tersebut termasuk ke dalam salah satu kriteria makana sehat? Apa yang membuatnya Istimewa? Mari kita bahas.


Seiring dengan kemajuan zaman, makan pun ikut bervariasi. Tanpa disadari bahan makanan yang kita konsumsi selama ini memungkinkan terpapar atau terkontaminasi dengan senyawa kimia yang mempengaruhi tubuh. Penyakit berbahaya yang disebabkan oleh kontaminasi senyawa kimia dalam tubuh salah satunya adalah kanker. Senyawa kimia tersebut dikenal dengan istilah karsiongen atau bersifat karsinogenik. Beberapa produk olahan yang bersifat karsinogenik adalah daging maupun ikan yang pengolahannya dengan cara dibakar. Proses pengolahan tersebut memunculkan heterocyclic aromatic amines (HAA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH)  dan produk sampingan lainnya yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan kita dalam jangka panjang. Menurut Skog et al. (2000) dalam penelitiannya melaporkan bahwa kondisi pemanasan yang drastis seperti pemanggangan (grilling dan roasting) dapat menyebabkan kandungan HAA lebih tinggi secara signifikan. Adapun data dari Centre for Food Safety menginformasikan bahwa zat karsinogen juga bisa terbentuk saat proses pengolahan, saat nitrat dan nitrit digunakan untuk memberikan bumbu pada daging. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel – sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya sel- sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi olahan daging yang  berlebihan. Contoh dari daging olahan adalah bacon, ham, sosis, salami, kornet, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana kita mencegah dan menghindari penyakit kanker?


Sebelumnya sudah dibahas bahwa salah satu makanan segar alami adalah sayuran organik. Sayur organik adalah sayur yang dibudidayakan tanpa memakai bahan kimia apa pun, baik ketika pengerjaan pemupukan ataupun ketika penyemprotan hama. Adapun keunggulan dari sayuran organik yaitu berdasarkan studi penelitian yang menunjukkan hasil data bahwa sayuran organik mengandung 27% vitamin C, 21% zat besi, 29.3 % magnesium, 13,6 % fosfor dan 18% polyphenol yang tentunya mempunyai manfaat baik untuk tubuh. Sayuran organik terbukti secara ilmiah mempunyai kadar antikoksidan yang 50% jauh lebih banyak dari sayuran non organik. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam sayuran organik pun diyakini mampu menurunkan resiko penyakit kanker dan jantung. 


Dengan banyaknya manfaat dari sayuran organik maka mari kita memulai untuk membiasakan diri dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi agar terhindar dari penyakit kanker.

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar