Blog Post
12
CERITA IMLEK
- oleh Admin
- Kategori: KARYA SISWA SMP BUDI MULIA
Pengarang cerita : Chelsea Felisia / 7C
Cerita Fiksi
IMLEK
Di dalam tengah tengah gunung ada sebuah goa yang terhuni oleh seorang siluman perempuan. Siluman ini sangatlah cantik dan rupawan bernama Feng Liu, awalnya Feng Liu sangatlah dikagumi akan kecantikannya oleh masyarakat sekitarnya tetapi... dalam sekejap ia sangat dibenci dan dijauhi oleh masyarakat. Jadi,Ceritanya bermula dari: 1 hari sebelum Imlek di pagi hari yang cerah Feng Liu yang dikenal sebagai sesosok yang dikagumi sedang berjalan jalan melihat dagangan dagangan yang beredar di jalanan menuju rumahnya. Awalnya semua berjalan sangat baik namun tiba tiba ditengah perjalanannya orang orang terus berbisik bisik yang seakan akan membicarakannya. Tapi karena kepedeannya ia malah berpikir bahwa orang berbisik tentang kecantikannya, tidak lama setelah itu ada seorang anak kecil yang berkata kepadanya bahwa Feng Liu adalah siluman yang sangat jahat. Disitu Feng Liu tidak bisa berkata kata dan kaget dengan ucapan anak itu. Orang orang mulai mengolok dan mengatainya bahwa ia telah melukai seorang perempuan. Lalu ia pulang dengan tergesa gesa dan memanggil Pamannya lalu berkata “ Semua sudah terungkap, bagaimana mereka bisa tau Paman?” dengan nada yang panik. Tanpa sengaja dibalik pintu ada seorang pendekar yang mendengar ucapan itu, yaa tentu pendekar itu sangat terkejut dan penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Pendekar itu dikenal sebagai seorang yang pemberani dan ingin mengetahui semua hal, pendekar itu bernama Wang Ying.Ia mencari tau dari mana rumor tentang siluman itu yang telah melukai seorang perempuan.Tapi ia tidak bisa mencari pelopor rumor tersebut karena rumor tersebut sudah tersebar di berbagai pelosok negeri dan sulit untuk mencari pelopornya. Karena itu ia memberanikan diri untuk menanyakan langsung kepada siluman Feng Liu, awalnya ia tidak mau menanyakan langsung tetapi rasa penasarannya sangat ingin mendengar apa yang terjadi. Lalu Wang Ying bergegas menuju rumah siluman itu , setelah tiba tidak ada seorang pun di dalamnya. Ia menanyakan ke tetangga sekitar dan mendapatkan jawaban bahwa Feng Liu telah diusir dari daerah itu. Pendekar terus terus mencari dimana keberadaan Siluman itu. Akhirnya ia menemukan siluman Feng Liu di dalam sebuah goa yang ada di tengah tengah gunung, Pendekar itu langsung menanyakan sebenarnya apa yang terjadi. Feng Liu mengaku bahwa sejujurnya ia memang telah melukai seorang perempuan untuk kecantikannya tetapi itu sudah berabad abad lamanya. Dan ia tidak menyangka bahwa kejadian itu Kembali terungkap. “ Memang se tersembunyinya kejadian itu akan kebongkar juga pastinya, jadi aku sudah mempersiapkan diri “Ujar Siluman Feng Liu “Dan sekarang aku telah berubah, karena kejadian itu hidup aku menderita dulu, aku dulu adalah seseorang yang angkuh tetapi aku menyesal setelah melukai seorang perempuan untuk kecantikan ku saja,aku sekarang telah menjadi orang yang lebih baik” Tidak lama setelah perbincangan mereka, datang berita bahwa di desa sedang ada monster yang menerror warga. Dengan cepat siluman dan pendekar itu segera ke pedesaan dan menolong warga warga. Siluman dan pendekar itu berhasil mengalahkan monster tersebut saat malam imlek. Semua orang bersorak sorak. “Dengan adanya kesempatan ini, Aku pendekar Wang Ying ingin kita semua memaafkan kesalahan dari Siluman Feng liu di malam imlek ini, kesalahan masa lalu Feng Liu adalah masa lalu yang mungkin dari seberapa orang masih tidak bisa menerimanya tetapi kita harus memaafkan dan mengucapkan harapan kita Di Tahun baru Imlek ini dengan kebersamaan dan kegembiraan untuk masa sekarang, masa lalu biarlah itu menjadi masa lalu kita jalani masa sekarang” Ucapan Wang Ying. Dengar itu warga Ikhlas memaafkan Feng Liu dan mereka semua bahagia dengan kebersamaan di Tahun baru Imlek. Jadi di tahun baru Imlek kita harus menjadi orang yang bisa memaafkan orang lain, tidak asal menerima rumor karena kita harus tau dimana,kapan, kejadian itu terjadi dan selalu mementingkan kebersamaan.
TAMAT
Komentar
Belum Ada Komentar