Pembukaan BKSN di SMP Budi Mulia

Pembukaan BKSN di SMP Budi Mulia

Pembukaan BKSN di SMP Budi Mulia

img-1536470218.jpg

Haii kawan, tak terasa kita telah melewati minggu pertama di bulan September, ada yang menyebut “September Ceria” dan banyak juga agenda di bulan ini. Tetapi bagi yang beragama Katolik harusnya tahu dong ada apa di bulan September? Ada apa yaa? Jawabannya ada di judul artikel yang kami muat ini ada yang namanya BKSN, apa sih itu BKSN? BKSN adalah Bulan Kitab Suci Nasional, bulan September biasanya, Gereja Katolik Indonesia memasuki bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya dalam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini. Pada bulan September telah dikhususkan oleh Gereja Katolik Indonesa sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Di setiap keuskupan dilakukan berbagai kegiatan untuk mengisi bulan ini, mulai di lingkungan, wilayah, paroki, biara, maupun di kelompok-kelompok kategorial. 

Di SMP Budi Mulia pun juga sama, setiap tahun secara khusus di bulan September diadakan pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional, dan diawali dengan perarakan siswa-siswi sedangkan yang membawa Kitab Suci adalah Bapak Kepala Sekolah Yohanes Sigit Untoro. Pembukaan ini dilaksanakan bertepatan dengan ibadat mingguan pada hari Senin yang lalu. Setelah perarakan dan sebelum memulai ibadat Bapak Sigit memberikan pengantar sebagai tanda pembukaan BKSN di SMP Budi Mulia, beliau hanya memberikan pesan kepada seluruh peserta didik khususnya yang beragama kristiani untuk lebih mengenali Kitab Suci, untuk lebih sering membaca dan bagaimana membuat Kitab Suci menjadi sesuatu yang lebih menarik untuk dapat dipahami. Terlebih bagaimana mempraktekkan dan mengimani Kitab Suci bagi umat kristiani.

Setelah pembukaan BKSN barulah dilanjutkan dengan ibadat rutin, dan pada hari Senin, 3 September 2018 yang mendapatkan giliran untuk bertugas adalah kelas 8 B dan ibadat dibawakan oleh Ibu Elisabeth Lavita Gayatri, S.Pd., selaku wali kelas. Seluruh siswa mengikuti ibadat dengan khidmat, dan Ibu Vita membawakan renungan setelah membacakan bacaan Injil pada hari itu. Beliau berpesan agar kita sebagai manusia harus bisa mengimani serta mencotoh apa yang telah Tuhan Yesus lakukan ketika Yesus ditolak di daerah asalnya, yaitu tetap percaya, tidak mengeluh dan pantang menyerah.

Damai Tuhan selalu beserta kita. Amin

img-1536470237.jpgimg-1536470242.jpgimg-1536470249.jpgimg-1536470253.jpgimg-1536470257.jpgimg-1536470261.jpgimg-1536470264.jpgimg-1536470267.jpgimg-1536470270.jpgimg-1536470274.jpgimg-1536470277.jpgimg-1536470281.jpgimg-1536470284.jpgimg-1536470287.jpgimg-1536470291.jpgimg-1536470294.jpgimg-1536470297.jpgimg-1536470302.jpg

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar